Saturday, 20 September 2014

About Cabin Theory

Starting from a sense of interest to something called the cabin.

          Kenapa harus cabin? Pertanyaan inilah yang membuat saya memiliki kewajiban untuk menjelaskannya. Kali ini saya akan membahas tentang arti cabin yang saya maksudkan terlebih dahulu. Cabin adalah sebuah rumah klasik yang terbuat dari kayu dan biasanya sering dijumpai atau dibuat pemiliknya di tengah hutan. Di tengah hutan? Well, kesimpulannya mereka membuat cabin ini untuk tempat menyendiri bahkan bisa untuk berlibur dengan sensasi baru tanpa kebisingan, polusi dan cocok sekali untuk merefleksikan otak. Masih belum tahu? Oke, saya langsung kasih aja gambarnya. 


          Jadi sebenernya semua berawal saat aku masih kecil, kelas 3 SD mungkin. Dengan tipikal karakter yang hobi sekali dengan berkhayal dan dibumbui dengan ketertarikan dengan film horror. Film horror? Yeps! Saya melihat cabin pertama kalinya di film horror pada waktu itu. Presepsi dalam otak saya mengatakan "Sebuah rumah yang cocok untuk saya yang sering butuh waktu untuk menyendiri ini, sebuah tempat yang strategis untuk mengenal alam dan menggantungkan mimpi di dalamnya, persetan dengan hantu di dalamnya!"
          
          Masih mengenai cabin, saya kira fungsi cabin sama saja dengan fungsi rumah pohon hanya letaknya yang berbeda. Khayalan saya waktu kecil adalah kelak saya bisa memiliki cabin yang benar-benar di tengah hutan. Cabin itu hasil dekorasi saya sendiri, sehingga tak ada satu pun manusia yang mengerti keberadaannya. Tempat itu akan saya gunakan untuk menggantungkan sekaligus mengalahkan impian-impian saya. Terpikir saat itu juga, kelak saya akan menjadi penemu sesuatu seperti Isaac Newton yang menemukan gaya gravitasi. "Quiet people have the loudest minds" Seperti itulah yang saya gambarkan terhadap sosok Newton. 

          "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama." Dari pepatah ini sudah jelas, jika manusia mati akan meninggalkan namanya. Maksud "nama" disini adalah bagaimana nama mereka di mata masyarakat. Nama bisa menjadi besar juga tak luput dari karya-karyanya selama hidup yang tidak akan pernah mati. Intinya, saat kita meninggalkan dunia ini, kita akan meninggalkan sesuatu hal yang abadi yaitu, sebuah kenangan dan ingatan orang lain akan diri kita. Dari situ saya juga mengutip seperti apa yang dikatakan William James, "Hal yang terbesar dalam hidup adalah mengisinya dengan hal abadi." *maaf sedikit keluar dari topik* Oke itulah yang membuat saya memilih kata "Cabin".

          Lanjut saja, kali ini langsung tentang Cabin Theory. Kenapa harus teori dari cabin? Kata itu muncul di otak saya ketika berkhayal waktu itu. Momen itu membuat saya cukup bisa untuk memusnahkan logika saya, seperti memiliki kehidupan kedua di dalamnya, saya sering menyebutnya "DIMENSI PARALEL". Nah, itulah kehidupan yang saya ciptakan sendiri melalui khayalan-khayalan saya dengan semua teori yang saya buat sendiri juga. Sejajar dengan dunia mimpi saat kalian tidur. Sudah merasakan khayalannya? Oke, tapi saya juga memiliki teman yang saya ciptakan sendiri di dalamnya. Tak perlu saya sebut nama, kelak kalian akan tahu dengan munculnya karakter aneh di dalam coretan-coretan saya, seperti pada novel saya FROM A SHADOW. *promosi* Mungkin di dalam dunia nyata saya merealisasikan mereka dengan suatu benda seperti boneka. *kode* Oke selesai dengan Cabin Theory. Berikut logonya.




          Nah, dalam logo ini ada tulisan "Moody Writer", kenapa? Hmm... saya belum pantas di kategorikan sebagai penulis sebelum saya memiliki sebuah buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor (bukan self-publishing). Udah gitu aja, kalo kalian bisa menangkap pernyataan ini, kalian sudah ada di atas rata-rata. *apalah itu*

          Dan ini gambar manual dari tangan saya sendiri dan mungkin saat itu setengah tubuh saya berada di dunia nyata dan yang lainnya... *ah sudahlah* 

"Seuah teori di dalam dimensi paralel, dimensi yang tak kasap mata di dalam mulut serigala, hapus logikamu untuk bisa memasukinya, aku menunggumu disana..."
- CABIN THEORY - 
Black Moustache